IPOL.ID – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan selalu memberikan manfaat bagi peserta JKN disetiap lapisan masyarakat di seluruh Indonesia. Biaya layanan kesehatan yang terus meningkat membuat banyak orang mulai menyadari pentingnya memiliki jaminan kesehatan.
Dengan tarif rumah sakit dan biaya perawatan kesehatan yang semakin mahal, jaminan kesehatan kini dipandang sebagai solusi perlindungan finansial untuk menghindari beban biaya tak terduga di masa depan. BPJS Kesehatan dengan berbagai inovasinya memastikan akses layanan kesehatan yang mudah dan terjangkau bagi semua peserta terutama untuk peserta dengan ekonomi menengah ke bawah. Program JKN hadir untuk membantu meringankan beban finansial bagi mereka yang terkendala masalah biaya.
Salah satu pelayanan kesehatan yang sering diakses manfaatnya oleh peserta adalah layanan persalinan di fasilitas kesehatan baik di tingkat pertama maupun lanjutan. Dewi (36), membagi cerita tentang pengalaman persalinannya. Sebagai peserta yang terdaftar di segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) sejak pertama BPJS Kesehatan terbentuk, sudah dua kali merasakan manfaat biaya persalinan yang terjamin seluruhnya oleh Program JKN.
“Saya terdaftar menjadi peserta JKN sejak pertama BPJS Kesehatan terbentuk, mungkin sekitar 10 tahunan. Alhamdulillah selama menjadi peserta, saya dan keluarga merasa sangat terbantu dengan kehadiran program ini. Yang paling saya rasakan adalah ketika persalinan anak-anak saya. Dengan riwayat persalinan yang memang butuh perhatian khusus karena kondisi kesehatan serta ada kista selama kehamilan, tentunya tidak sedikit biaya yang akan saya keluarkan apabila saya memilih menjadi pasien umum,” jelas Dewi.
Untuk mengatasi masalah biaya dari awal kehamilan sampai persalinan, Dewi mengandalkan Program JKN sebagai jaminan kesehatannya. Awalnya, Dewi awalnya agak ragu memanfaatkan program ini, karena dengan kondisinya serta butuh waktu yang lama untuk mendapatkan buah hati tentunya membuat Dewi dan suami menjadi protektif. Namun ternyata malah dari dokter kandungan yang menanganinya sendiri menyarankan untuk menggunakan JKN dan dokter menjamin akan memberikan pelayanan yang sama tanpa membedakan.
“Dokter kandungan saya justru menyarankan menggunakan JKN untuk menjamin semua biaya yang saya harus dikeluarkan. Saya pikir akan dipersulit oleh klinik atau rumah sakit, ternyata malah prosesnya cepat dan saya tetap ditangani oleh dokter kandungan yang biasa menangani saya. Dan sesuai janji beliau, para tenaga kesehatan tidak membedakan apapun status kepesertaan kita sebagai pasien,” kata Dewi.
Kondisi kehamilan dengan plasenta previa serta kista membuat Dewi menjalani proses persalinan secara caesar sebanyak 2 kali. Kedua buah hatinya dilahirkan secara caesar dengan jaminan JKN. Dewi merasa sangat beruntung dan bersyukur akan kehadiran Program JKN dan proses bersalinnya berjalan dengan amat baik.
Semua tenaga medis yang membantu persalinan juga melayani dengan sangat baik. Mulai dari staf yang membantu pendaftaran, dokter yang membantu persalinan hingga perawat yang merawat semua bekerja dengan sepenuh hati.
“Saya melahirkan dengan memanfaatkan kebaikan program ini sebanyak dua kali. Anak pertama dan kedua saya dibantu program ini. Tidak ada iur biaya yang saya keluarkan di rumah sakit. Padahal dengan kondisi dan kompleksitas kehamilan saya, pastinya biaya yang akan keluar sangat besar. Kami memutuskan berkonsultasi dengan dokter untuk mencari jalan tengah dari kondisi kesehatan saya. Setelah diperiksa oleh dokter, disarankan untuk dilakukan proses bedah caesar demi keselamatan. Alhamdulillah saya dan bayi saya sehat,” terang Dewi.
Dewi berharap, pelayanan terbaik yang telah diberikan oleh BPJS Kesehatan kepada pesertanya dapat dipertahankan. Selain itu, dia juga berharap agar seluruh masyarakat dapat merasakan kemudahan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan dalam mengakses layanan kesehatan sebagaimana ia sudah buktikan sendiri.
“Saya sudah buktikan pelayanan Program JKN itu terbaik. Tidak ada perbedaan untuk pelayanan yang diberikan. Semoga masyarakat lainnya bisa bergabung dan merasakan kemudahan dari BPJS Kesehatan. Saya sudah membuktikan sendiri bagaimana stigma yang digambarkan pada BPJS Kesehatan itu ribet dan lainnya itu tidak benar. Yang saya rasakan, BPJS Kesehatan selalu berinovasi dan menjadi lebih baik dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada peserta,” tambahnya. (Irma)