Selain itu, ITS juga berperan dalam mendampingi review desain kapal baru lintas Merak-Bakauheni, serta penyusunan spesifikasi teknis armada dan pelabuhan yang memperkuat modernisasi infrastruktur ASDP.
Dalam Nota Kesepahaman baru yang berlaku hingga 2028, ruang lingkup kerja sama diperluas, mencakup pengembangan green shipping berbasis energi terbarukan, riset dan inovasi teknologi untuk memajukan industri penyeberangan, serta konsultasi teknik dan bisnis untuk memastikan efisiensi operasional dan keberlanjutan bisnis.
Heru menambahkan, dengan pendekatan ini, ASDP tidak hanya fokus pada modernisasi layanan, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai pelopor inovasi di sektor penyeberangan dan maritim.
Sebagai bagian dari kerja sama ini, ASDP juga akan memberikan beasiswa, program magang, dan pelatihan praktis kepada mahasiswa ITS. Langkah ini diharapkan mencetak generasi muda yang unggul, inovatif, dan siap bersaing di era industri 4.0.
“Kami percaya bahwa kolaborasi ini akan menjadi katalisator dalam menciptakan ekosistem maritim yang lebih baik dan berkelanjutan. Bersama ITS, kami siap membawa sektor maritim nasional ke level yang lebih tinggi, baik secara teknologi maupun sumber daya manusia,” tutup Heru.