“Kebetulan makanan Indonesia dan khususnya Manado kan pedas. Jadi saya harus bikin biar orang sini juga bisa makan,” tambah Anita.
Strateginya berbuah manis, saat ini sekitar 75 persen pelanggan warung makan ini bukan orang Indonesia.
“Makanan yang paling disukai itu ayam woku, rendang, ayam cabe ijo, ayam suwir, dan kale gulai. Terus ada acar, dan makanan kayak pempek yang kita bikin sendiri, bakso bikin sendiri, tempe juga bikin sendiri,” kata Anita lagi.
Dita’s Market sebelumnya adalah sebuah deli milik orang Italia. Bisnis itu kemudian dijual, dan tampaknya memang digariskan untuk dikelola oleh keluarga Anita. Mereka resmi mulai melayani pelanggan pada November 2022.
Di bagian depan, tersedia aneka produk asli Indonesia mulai dari kecap, minuman kemasan, kue-kue, bahan masakan, bumbu dan aneka barang konsumsi lain. Di lemari pendingin, ada tumpukan tempe dan bakso produksi sendiri. Anita juga membuat es mambo khas Indonesia dengan aneka rasa.
Sementara agak ke belakang, ada dapur dan sajian makanan matang yang siap disantap. Di tempat ini pula, tempe yang sedang diproduksi diletakkan. Butiran kedelai itu menunggu jamur tumbuh setelah diberi ragi.