Pada 1700-an, kota ini mulai berkembang lebih cepat dengan datangnya pemukim Barat. Seiring perkembangan wilayah sekitarnya, Metuchen juga terus berubah. Namun, dia tidak terus tumbuh seperti Philadelphia atau New Amsterdam yang kemudian menjadi New York. Metuchen tetap kecil, nyaman, jauh dari hiruk pikuk dan tempat tinggal ideal bagi mereka yang mencari ketenangan dan keselarasan.
Hingga saat ini, kawasan yang denyutnya lebih kencang di Metuchen hanya terpusat di jalur utamanya, Main Street.
“Kalau Kota Metuchen ini, saya rasa aman. Sama komunitas di sini dekat, karena orang sini very friendly, helpful, kalau ada orang baru, semua orang welcome,” kata Julia, putri Anita Sumarauw yang turut mengelola Dita’s Market.
Toko Kelontong Indo Java, Terkenal Karena Punya Dapur Terkecil di New York
Sejauh ini, Julia mengaku membuka bisnis di Metuchen memiliki kelebihan tersendiri. Komunitas Indonesia di kawasan ini juga memberikan dukungan penuh, baik dengan memberi banyak masukan maupun menjadi pelanggan tetap. Begitu pula dukungan dari pemerintah kota yang sangat dirasakan bagi pemilik usaha.