IPOL.ID – Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat menyita lebih dari 150 bom rakitan di sebuah lahan pertanian di Virginia. Penyitaan ini tercatat sebagai yang terbesar dalam sejarah lembaga tersebut, menurut dokumen pengadilan yang diajukan minggu ini.
Mengutip AFP, Kamis (2/1), penggerebekan dilakukan di kediaman Brad Spafford (36), setelah FBI menerima informasi dari seorang tetangga yang mencurigai Spafford menimbun senjata dan amunisi rakitan.
Sebuah dokumen pengadilan yang diajukan pada Senin mengatakan bahwa Spafford, yang bekerja di sebuah bengkel mesin, telah menggunakan foto-foto Presiden Joe Biden untuk latihan menembak target dan menyatakan dukungannya terhadap pembunuhan politik.
Beberapa bahan peledak yang dinilai sebagai bom pipa ditemukan di dalam ransel di sebuah kamar tidur di properti itu, yang ditinggali Spafford bersama istri dan dua anaknya yang masih kecil, kata dokumen itu.
Dokumen itu menambahkan bahwa lemari es Spafford berisi satu toples HMTD – alat peledak yang “sangat tidak stabil” – yang disimpan di samping makanan dan diberi label “Jangan Disentuh.”
Di rumahnya juga terdapat buku catatan berisi “resep” untuk membuat bahan peledak, termasuk granat, menurut dokumen tersebut.
Seorang tetangga mengatakan kepada agen FBI bahwa Spafford pernah membahas rencanaya untuk membentengi propertinya dengan “menara 360 derajat untuk senjata api kaliber 50 di atap.”
Jaksa penuntut mengatakan bahwa Spafford, yang telah didakwa atas kepemilikan senapan yang melanggar hukum, kemungkinan akan menghadapi dakwaan tambahan atas bahan peledak tersebut, yang masing-masing memiliki ancaman hukuman maksimal sepuluh tahun penjara.
Dalam pengajuan terpisah pada Selasa, pengacara Spafford membelanya sebagai “seorang pekerja keras yang memiliki keluarga tanpa catatan kriminal” dan memohon agar dia dibebaskan dari tahanan. (far)