Dalam kesempatan ini, BRIN berharap dapat melibatkan lebih banyak periset Indonesia yang tertarik pada studi Rusia dan sebaliknya. Dubes Rusia juga membahas potensi kerja sama antara lembaga riset di Indonesia dan Rusia, termasuk kemungkinan mengadakan pameran foto yang menunjukkan sejarah hubungan kedua negara. Mereka juga membahas pentingnya kolaborasi antara arsip nasional Indonesia dan Rusia untuk berbagi dokumen sejarah.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Riset Kewilayahan (PRW) BRIN, Fadjar Ibnu Thufail menambahkan, kegiatan ini adalah pertemuan kedua, setelah sebelumnya membicarakan tentang kemungkinan kerja sama.
“Kami berharap pertemuan ini akan mengarah pada langkah konkret dalam kerja sama, tidak hanya di tahun 2025, tetapi juga di tahun-tahun mendatang,” ungkap Fadjar.
Fadjar lalu menutup diskusi dengan menyatakan langkah awal BRIN akan mengoordinasikan dengan pihak-pihak terkait, untuk menyelesaikan draft MoU dan mempersiapkan berbagai kegiatan kolaborasi yang akan dilakukan bersama di masa depan. (ahmad)