“Setelah beberapa lama akhirnya kami sekeluarga di blok di WhastApp dan telepon oleh adik saya dan perempuan itu, sehingga kami putus kontak sama sekali, akhirnya saya datang ke kantornya untuk memberikan dia HP untuk berkomunikasi,” jelasnya.
Miris Aditya mengetahui Calvin ternyata hidup dalam tekanan istrinya, bahkan sampai tidak berani membuka pemblokiran nomor kontak keluarganya. Ia baru berani buka blokiran itu setelah di kantor polisi.
Aditya mengatakan setelah sekitar lima sampai enam bulan berlalu tidak ada kabar, akhirnya mereka dapat informasi dari rekan kerja Calvin kalau sang ASN itu memang sering mengalami KDRT oleh istrinya.
“Kami dapat kabar dari rekan kerja di Dispora KBB bahwa selama ini adik saya ini selalu ada luka lebam, cakaran, dan sering terlambat,” tegasnya.
Aditya mengatakan Calvin selalu bungkam saat ditanya soal luka lebam dialaminya. Dia hanya mengaku akibat terjatuh, bukan dipukul. Calvin juga disebut sering tidak memegang uang dan kerap jalan kaki dari rumah ke kantornya sekitar 5 kilometer.