Doni Koesoema, pakar pendidikan dari Universitas Multimedia Nusantara, memperingatkan bahwa pemangkasan program beasiswa dan pelatihan guru dapat berdampak jangka panjang.
“Penghematan anggaran tidak boleh mematikan akses dan membuka peluang anak-anak untuk belajar, termasuk mematikan beasiswa santri, kementerian dan lain-lain,” kata Doni kepada BenarNews.
‘’Itu sangat tidak etis. Kualitas pendidikan bisa turun. Kalau perjalanan keluar negeri, meeting, itu gak apa-apa,” katanya.
Djoko Setijowarno, analis transportasi, menekankan bahwa efisiensi anggaran tidak boleh mengabaikan pemeliharaan infrastruktur.
“Kalau jalanan rusak, kendaraan juga sulit untuk mengangkut barang, distribusi akan terhambat,” kata Djoko.
Wijayanto Samirin, ekonom dari Universitas Paramadina, memperingatkan bahwa pengurangan belanja pemerintah secara tiba-tiba dapat menyebabkan PHK dan penurunan daya beli.
“Pemotongan biaya perjalanan dinas akan sangat mempengaruhi sektor pariwisata, perhotelan, dan transportasi,” ujar Wijayanto.