IPOL.ID – Mahasiswa memiliki peran strategis dalam dinamika politik nasional, terutama dalam memperbaiki sistem politik di Indonesia. Sebagai agen perubahan (agent of change), mahasiswa tidak hanya berperan sebagai pengawas kebijakan pemerintah, tetapi juga sebagai motor penggerak dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih transparan, adil, dan demokratis.
Melalui gerakan intelektual, diskusi kritis, serta aksi sosial dan politik, mahasiswa dapat berkontribusi dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap isu-isu kebangsaan. Selain itu, mereka juga dapat terlibat dalam advokasi kebijakan publik yang berpihak pada kepentingan rakyat.
Mahasiswa diyakini dapat memperkuat partisipasi politik generasi muda serta melawan berbagai bentuk penyimpangan politik seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme. Pendidikan politik yang baik di kalangan mahasiswa juga akan melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan yang berintegritas dan berorientasi pada kepentingan bangsa.
Untuk itu, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja saat berbicara dalam forum Intermediate Training (LK II) Tingkat Nasional HMI di Cilegon, Banten, mendorong generasi muda Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) untuk memahami dinamika politik nasional serta berperan aktif dalam memperbaiki sistem politik di Indonesia.