Ikrar menilai untuk mencapai swasembada susu, perlu ditingkatkan kemampuan industri secara holistik dari hulu sampai hilir. Adapun pada bagian hulu, katanya, peningkatan produksi susu segar dicapai dengan peningkatan jumlah populasi sapi perah di Indonesia.
Selain itu, salah satu dukungan yang diberikan, katanya, adalah dengan memastikan keamanan produk olahan. Mengutip data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Taruna menyebutkan, tiap tahunnya, makanan yang tidak aman membuat 600 juta orang sakit serta menyebabkan sekitar 450 ribu orang meninggal. “Food security tidak akan terjadi kalau tidak ada yang namanya food safety,” kata dia mengingatkan.
Dia pun menyoroti pentingnya pemenuhan nutrisi anak Indonesia, mengingat banyaknya dari mereka yang mengalami tiga masalah gizi, yang pertama stunting sebesar 21,6 persen, kemudian sekitar 40 persen anak mengalami defisiensi mikronutrien contohnya anemia, serta ada juga sekitar 20 persen yang kelebihan nutrisi.
Oleh karena itu, katanya, dukungan yang diberikan untuk swasembada pangan perlu maksimal, karena hal itu berkenaan dengan investasi sumber daya manusia untuk masa depan.