Prasetya Jaggad Fernandes adalah salah satu pegiat di KPPL Kelurahan Kemumu, Bengkulu Utara yang mengelola wisata puspa langka ini. Secara mandiri, komunitas ini menjaga dan mengawasi bunga-bunga yang mekar di alam liar, mempromosikannya melalui media sosial, dan menyediakan pemandu wisata.
“Kebetulan kalau untuk guide, biasanya kita ada tim dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI). Kalau untuk wisatawan mancanegara, guide-nya kita dari HPI, untuk warga lokal, kami gunakan sebagai pemandu untuk tamu dari Indonesia,” kata pria yang akrab dipanggil Gek ini.
Karena memperoleh manfaat ekonomi melalui kegiatan wisata, warga suka rela mengawasi dan merawat bunga-bunga langka, tidak hanya Amorphophallus tetapi juga Rafflesia. Kedua bunga ini menjadi identik dengan Bengkulu, dan memiliki daya tarik luar biasa.
“Tahun 2024 lalu, kebanyakan yang berkunjung justru dari mancanegara, ada ratusan jumlahnya. Bulan Agustus sampai November biasanya ramai, di Desember dan Januari kemarin, kita ada tambahan mekarnya beberapa Amorphophallus,” ungkap Gek.