Kunci untuk bisa menikmati Amorphophallus di alam adalah memonitor informasi yang disampaikan KPPL, yang kini ada di berbagai kabupaten di Bengkulu. Melalui akun-akun media sosial, komunitas ini akan mempublikasikan bunga-bunga yang siap mekar, dan perkiraan waktu terbaik untuk melihatnya. Wisatawan bisa menghubungi nomor kontak yang tertera di media sosial, untuk membuat jadwal kunjungan. Komunitas ini, belum menetapkan biaya pasti dari jasa pengantaran yang mereka berikan.
“Kalau selama ini, kami tidak pernah memungut retribusi, cuma biasanya kami terapkan seikhlasnya saja. Masyarakat sekitar ada jasa ojek, mereka yang tidak mau berjalan ke hutan bisa naik ojek,” papar Gek lagi.
Holidin, dari taman konservasi puspa langka di Kepahiang, Bengkulu juga rutin menerima kunjungan wisatawan, terutama dari mancanegara.
“Minggu kemarin saya menerima tamu dari Australia, sebelumnya ada juga dari Amerika dan Inggris,” ujar dia.
Melakukan konservasi selama 26 tahun lebih, Holidin mengaku bisa memprediksi mekarnya Amorphophallus sejak tiga bulan sebelumnya. Namun, waktu tepat bunga itu mekar baru bisa benar-benar diperhitungkan 2 pekan sebelumnya.