Pengukuhan ini menambah deretan dokter spesialis mata dari JEC Eye Hospitals and Clinics yang menjadi guru besar di perguruan tinggi ternama Indonesia.
Prof. Dr. dr. Yunia Irawati, SpM(K) dalam pidato pengukuhannya menyampaikan, Kesehatan mata menjadi faktor krusial dalam mendukung produktivitas kerja – yang secara masif turut mempengaruhi keberlanjutan ekonomi negara.
Sebab, penglihatan yang optimal memungkinkan seorang individu berfungsi secara efektif dalam kehidupan sehari-hari.
” Katarak memang masih menjadi penyebab utama kebutaan. Namun, gangguan penglihatan lainnya juga perlu diwaspadai. Salah satunya, kelainan kelopak mata, yang juga bisa berisiko serius pada penderitanya; mulai iritasi, kerusakan kornea, gangguan tajam penglihatan, bahkan sampai kebutaan,” ujar Yunia Irawati.
Lagoftalmus, yakni ketidakmampuan menutup kelopak mata secara sempurna, menjadi kelainan kelopak mata yang umum dialami para penderita lepra. Padahal, dari sisi jumlah, penderita lepra di Indonesia menjadi terbanyak ketiga, setelah India dan Brazil. Data Kementerian Kesehatan menyebut, pada 2023 jumlah penderita lepra di Indonesia mencapai 12.798 kasus.