Menurut Nezar, bias ini disebabkan oleh manusia, di mana dalam konteks ini merupakan developer (pengembang) dari AI tersebut. Ia menilai, manusia memiliki kepercayaan tertentu dalam hal tertentu juga.
Kemudian data-data dari AI pun diambil dari sumber-sumber yang sudah ada bias-bias tertentu. Bias ini pun beragam, meliputi ras, suku, agama sehingga hasil data AI juga cukup mendorong pada kelompok masyarakat tertentu.
Lalu yang kedua yakni transparansi dan akuntabilitas. Menurut Nezar, banyak dari sistem AI beroperasi seperti black box (kotak hitam), di mana proses internalnya sulit dipahami. “Jadi kadang-kadang sulit ditebak dengan model yang ada, dan sudah banyak riset juga bagaimana memecahkan persoalan black box dalam prosesing data yang dilakukan oleh artificial intelligence ini,” ucap Nezar.
Hal ini berdampak pada sulitnya menilai serta mengetahui, siapa yang bertanggung jawab atas keputusan yang dibuat oleh teknologi AI.
Selanjutnya yang ketiga adalah perihal privasi, keamanan dan pengawasan. Nezar mengatakan, AI membutuhkan data dalam jumlah yang besar, untuk menghasilkan keputusan yang efektif.