IPOL.ID – Hasil survei yang dilakukan oleh Center of Economic and Law Studies (Celios), Menteri Koordinator (Menko) Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Kumham Imipas), Yusril Ihza Mahendra masuk dalam salah satu kabinet yang berkinerja buruk dengan penilaian 1,6 persen dalam 100 hari pemerintahan Prabowo.
Meski begitu, mantan Ketua Umum PBB tersebut mengaku tak berkecil hati.
“Saya tidak akan merasa tersanjung kalau kinerja dinilai baik, sebaliknya juga tidak akan kecil hati kalau kinerja dinilai buruk. Saya bekerja saja dengan hati nurani, pikiran, ilmu, dan pengalaman yang saya miliki,” ujar Yusril, Minggu (16/2/2025).
Menurutnya, tugas menjadi pemimpin tidak mudah. Sebab, kata dia seorang pemimpin berkewajiban untuk menyerap harapan seluruh rakyat.
Pemimpin, sambung dia, juga harus menunjukkan kepada rakyat langkah yang harus ditempuh untuk mengatasi keadaan sekarang untuk menuju hari depan yang lebih baik.
Untuk itu, Yusril melanjutkan, ada kalanya pemimpin memutuskan sesuatu yang tidak populer di mata rakyat dengan membuat kebijakan yang melawan opini dan bahkan bisa dituduh melawan kehendak rakyat.