IPOL.ID – Warga Desa Oelami, Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), digegerkan dengan kelahiran seekor anak babi yang memiliki mata satu.
Pemilik anak babi yakni Yohana Jawa Kore Letjab, menyampaikan bahwa induk babinya mulai sakit pada pukul 10 malam untuk melahirkan.
Ia dan suaminya lalu menjaga induk babinya hingga pukul 3 pagi. Saat babi induk beranak pertama normal tetapi saat anak babi kedua lahir mengalami kelainan. Total ada 3 ekor anak babi yang dilahirkan.
Yohana menjelaakan anak babi itu memiliki telinga bagian kiri mirip manusia, bahkan lidah maupun mulutnya juga persis manusia dan menjulur keluar.
Yohana menuturkan, bahwa ia dan suami sempat kaget dan menyangka kalau anak babi mereka itu merupakan babi siluman sehingga mereka membuangnya.
Tetapi setelah dikerumuni banyak orang yang datang menyaksikan babi aneh tersebut, akhirnya mereka memberanikan diri untuk menyimpannya.
Anak babi yang terlahir mirip dengan manusia, hanya hidup dan menghirup udara selama 15 menit lalu kemudian mati.
Karenamengundang perhatian warga di desa Oelami, babi tersebut baru dikubur sekira pukul 16.00 Wita.
Tambah Yohana, induk babi baru melahirkan untuk pertama kali. Induk babinya juga dikawinkan dengan pejantan babi lainnya dan tidak disuntik seperti seharusnya.
Menangapi viralnya babi tersebut, Kapolsek Miomaffo Timur, Iptu Aris Salama, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut peristiwa langka itu terjadi pada Sabtu (15/2/2025) pagi di RT 08, RW 03, Desa Oelami, Kecamatan Bikomi Selatan.
“Ya, kejadian anak babi yang dilahirkan, matanya satu dan memiliki wajah mirip manusia di Desa Oelami, Kecamatan Bikomi Selatan,” jelas Aris, dikutip pada Minggu (16/2/2025).
Aris menjelaskan babi betina milik seorang warga, Samuel Ledo, awalnya melahirkan tiga ekor anak. Dua di antaranya lahir dalam kondisi normal, sementara satu mengalami kelainan genetik.
Informasi mengenai kejadian ini dengan cepat menyebar dan menjadi perbincangan di media sosial. Menanggapi hal tersebut, Bhabinkamtibmas Desa Oelami, Briptu Ryan Welsyah, langsung mendatangi lokasi untuk mengecek.
“Saya tegaskan bahwa kejadian ini murni akibat kelainan genetik. Kami berharap agar tidak ada pihak yang mengaitkan peristiwa ini dengan isu-isu yang tidak benar,” tuturnya.(Vinolla)