IPOL.ID – Jemaah An-Nadzir di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan memutuskan memulai awal puasa Ramadan 1446 Hijriah pada Jumat besok (28/2).
Pimpinan Jemaah An-Nadzir, Ustad Samiruddin Pademmui menjelaskan penetapan awal Ramadan didasarkan pada ilmu dan metodologi khusus yang diajarkan oleh guru mereka.
Metode tersebut melibatkan kombinasi antara pengamatan astronomi tradisional dan penggunaan teknologi modern.
Samiruddin memaparkan tahapan metode pemantauan hilal yang dilakukan yaitu menetapkan bulan purnama 14, 15, dan 16.
Selain itu, mereka juga memantau waktu terbit dan tenggelamnya bulan pada tanggal 27, 28, dan 29 Sya’ban.
Selain perhitungan astronomi, Jemaah An-Nadzir juga memperhatikan fenomena alam yang menyertai, seperti kehadiran hujan atau gerimis, petir, angin kencang, dan pasang air laut yang tidak biasa (kondak).
“Selain itu, memperhatikan fenomena alam, seperti adanya hujan atau rintik, petir, angin kencang dan pasang kondak air laut,” jelasnya, dikutip Kamis (27/2).
Dalam proses pemantauan, Jemaah An-Nadzir juga memanfaatkan teknologi aplikasi astronomi untuk meningkatkan akurasi.
Samiruddin menyebutkan dua aplikasi Android yang digunakan, yaitu Luna SolCal dan Sun Position Demo, yang membantu mendeteksi waktu terbit dan terbenamnya bulan, serta memastikan momen ijtima (konjungsi) dan kemunculan hilal.
“Dua aplikasi ini lebih praktis dan ternyata juga hasilnya sangat akurat,” sebutnya.
Berdasarkan metode dan aplikasi yang digunakan, Jemaah An-Nadzir mendapatkan data bahwa konjungsi, ijtima, new moon (pergantian bulan) Rajab ke Sya’ban terjadi pada malam hari Rabu, 29 Januari 2025 M jam 20.37 WITA, jam 19.37 WIB dan 21.37 WIT.
“Jadi 1 Sya’ban 1446 H jatuh pada hari Kamis 30 Januari 2025 M,” ucapnya.
Dipaparkan, purnama 14 Sya’ban 1446 H jatuh pada hari Selasa 11 Februari 2025, Purnama 15 Sya’ban 1446 H (fool Moon) Rabu 12 Februari 2025 M Jam 21.54 WITA, 20.54 WIB dan 22.54 WIT, lalu purnama 16 Sya’ban 1446 H jatuh pada Kamis 13 Februari 2025 M.
Pemantauan tiga bulan akhir (27, 28, dan 29) dengan bantuan aplikasi Luna SolCal dan Sun Position Demo, didapatkan data yakni 27 Sya’ban 1446 H bertepatan dengan Rabu 26 Februari 2025 bulan terbit di Timur pada jam 04.17 WITA dan tenggelam di ufuk Barat jam 17.00 WITA, jam 16.00 WIB, dan jam 18.00 WIT. Lalu 28 Sya’ban 1446 H, jatuh pada Kamis 27 Februari 2025 M bulan terbit di Timur jam 05.14 WITA dan tenggelam di ufuk Barat jam 17.50 WITA, jam 16.50 WIB dan jam 18.50 WIT.
“Kemudian 29 Sya’ban 1446 H jatuh pada Jumat 28 Februari 2025 M bulan terbit di Timur jam 06.08 WITA, nyaris bersamaan dengan terbitnya matahari di ufuk Timur sehingga sulit dilihat secara kasat mata, jam 05.08 WIB, dan jam 07.08 WIT,” jelasnya.
Pada Jumat, kata dia, telah terjadi konjungsi, ijtima, new moon (pergantian bulan) Sya’ban ke Ramadhan sekitar pukul 08.46 WITA. Artinya, pada Jumat 28 Februari 2025 telah masuk 1 Ramadan 1446 H.
“Dengan demikian maka kita sedang dalam keadaan berpuasa, lalu bulan Ramadhan 1446 H masuk. Namun secara sempurna full puasa Ramadhan 1446 H terhitung mulai Sabtu 1 Maret 2025,” pungkasnya. (far)
Jemaah An-Nadzir Gowa Mulai Puasa Jumat Besok
