Inisiatif ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Inggris dalam mendorong pembangunan inklusif dan transformasi digital yang berkelanjutan di Indonesia, dengan fokus pada peningkatan konektivitas digital dan literasi bagi kelompok yang terpinggirkan atau kurang terlayani.
Rita Damayanti dalam keterangannya yang diteima semalam di Mataram mengatakan, pihaknya berkolaborasi dengan BRI Research Institute, Universitas Hamzanwadi, dan Geopark Rinjani menyasar 250 pelaku UMKM di Desa Loyok, Lantan, Senaru, dan Kecamatan Sembalun.
“UMKM merupakan bagian dari komunitas marginal yang memiliki potensi besar untuk mengadopsi teknologi digital, namun masih tertinggal dalam agenda inklusi digital,” ujarnya.
Rita mengungkapkan, selama hampir lima tahun pelaksanaan program akses digital di Indonesia, pemerintah Inggris menyadari UMKM punya potensi besar untuk mengadopsi teknologi yang dapat mendukung proses pengembangan usaha kecil, sedang, maupun menengah.
Penelitian yang dilakukan oleh BRI Research Institute bersama Kedutaan Besar Inggris menunjukkan adopsi layanan digital masih tergolong rendah oleh pelaku UMKM di Indonesia.