Fakta-fakta itulah mendorong pemerintah Inggris bersama BRI Research Institute untuk melaksanakan serangkaian pelatihan literasi dan keterampilan digital. Pelatihan juga menyasar pengembangan bisnis bagi perempuan dan pemuda dalam kategori ultra-mikro dan mikro yang memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi lokal.
Technical Assistance Team Leader dari BRI Research Institute Nilam Nirmala Anggraini mengatakan, perempuan punya potensi dalam pengembangan UMKM. Sebanyak 64 persen dari 64 juta pelaku UMKM di Indonesia merupakan perempuan dan 40 juta perempuan berperan dalam perekonomian Indonesia. Meski demikian, besarnya potensi tersebut menghadapi tantangan besar berupa rendahnya adopsi digital.
Menurut Nilam, Lombok memiliki potensi yang sangat kaya di sektor kerajinan, kuliner, dan pariwisata. Namun, Lombok masih punya tantangan berupa akses finansial terbatas, inklusi keuangan dan digital rendah, serta minimnya mentor bisnis untuk membangun ekosistem digital yang kuat.
“Kami berharap program yang dilaksanakan hingga enam bulan ke depan mendapat dukungan dari pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya,” ucap Nilam.