IPOL.ID – Sebuah video yang memperlihatkan aksi seorang oknum polisi memberhentikan paksa sebuah mobil pengangkut pisang di Gerbang Tol Kramasan, Palembang, Sumatera Selatan, viral di media sosial.
Video yang diunggah oleh akun X @Gojekmilitan pada Kamis (6/2/2025) memperlihatkan momen saat polisi tersebut meminta sopir truk berhenti.
Tepat di depan pintu tol, polisi itu terlihat langsung menghampiri mobil dan merampas kunci kontak kendaraan dari tangan sopir.
Dalam rekaman video yang beredar, terdengar suara sopir yang kebingungan dan mempertanyakan tindakan polisi tersebut.
“Saya salah apa, jangan begitu. Bapak jangan merampas kontak. Salah saya apa, jangan kek gitu caranya, komandan,” tanya sopir dalam rekaman video.
Ironisnya, di dalam mobil tersebut juga terdapat anak sang sopir yang menangis histeris akibat ketakutan melihat ayahnya diintimidasi.
Sang sopir berulang kali menegaskan bahwa ia tidak melakukan kesalahan dan membawa surat-surat kendaraan yang lengkap.
“Gak gitu caranya, ndan. Jangan arogan, ndan. Saya bawa pisang, surat-surat saya lengkap,” ucap sang sopir sambil berusaha menenangkan anaknya yang ketakutan.
Situasi semakin memanas ketika oknum polisi tersebut menuduh sopir membawa narkotika jenis sabu. Polisi menduga sopir tersebut membawa sabu karena sempat melaju tanpa berhenti saat diminta menepi. Tuduhan itu membuat sang sopir emosi karena merasa difitnah tanpa bukti yang jelas.
“Kamu lari, surat-surat kamu mana? Karena kamu lari. Bawa sabu kamu ya? Bawa barang terlarang. Turun kamu,” ucap polisi dalam video tersebut.
Tak terima dengan tuduhan itu, sang sopir akhirnya turun dari kendaraan dan membuka bak pikap untuk membuktikan bahwa ia hanya mengangkut puluhan pisang, bukan narkoba seperti yang dituduhkan.
“Ini sudah pencemaran nama baik. Saya dituduh bawa sabu, padahal saya hanya bekerja cari nafkah. Kalau saya gak bawa apa-apa, berarti bapak salah nuduh saya. Saya punya hak,” tegas sopir.
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Sunarto ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian yang terjadi di depan pintu tol Keramasan. Pihaknya masih mendalami rekaman video dan narasi yang beredar di media sosial.(Vinolla)