Sebelumnya, Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto, menemukan adanya beras impor berkutu saat kunjungan ke gudang Bulog di Yogyakarta beberapa waktu lalu. Ia menyayangkan temuan tersebut karena dinilai merugikan masyarakat.
“Kami meminta agar jajaran Kementerian Pertanian segera mengelola beras tersebut. Sebab, jika dilepas ke pasar, beras itu jelas tak layak untuk dijual,” ujarnya menanggapi janji Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, yang berkomitmen untuk mengendalikan peredaran beras berkutu dan tidak mendistribusikannya kepada masyarakat.
“Nanti ini akan kami bahas, biasanya kami keluarkan. Tetapi tidak boleh untuk masyarakat, tidak boleh untuk SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) atau bantuan sosial,” kata Amran beberapa waktu lalu di Jakarta.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, memiliki pandangan berbeda. Ia menyatakan bahwa stok beras yang disebut berkutu di gudang Perum Bulog masih dapat dikonsumsi setelah melalui proses fumigasi atau pengendalian hama.