Biasanya penjudi ini awal datang secara diam-diam, awalnya main, coba-coba, lama-lama menjadi candu setelah candu ini biasanya mulai transparan di depan keluarganya. Dari sebelumnya tidak ingin diketahui siapa-siapa pada akhirnya diketahui keluarga kita.
“Lebih membahayakan lagi mereka yang kecanduan judi online apalagi anak-anak kita, maka tolong dekati anak kita, awasi dengan benar,” pintanya.
Namun, tokoh agama dari NU ini juga menyampaikan harapannya agar pemerintah terus memberantas para pelaku, para bandar yang terlibat sesuai proses hukum berlaku. “Sehingga ini akan berjalan bersama, bukan hanya masyarakat yang diimbau untuk sadar, tetapi juga kesadaran bersama,” tegas KH Cholil Nafis.
Momen Ramadan harus dimanfaatkan untuk selalu meningkatkan keimanan, saling mengingatkan kebaikan. Batasi penggunaan media sosial bagi anak, pelajari permainan judi online yang selalu berkedok hanya permainan.
“Dekati mereka, pelajari kemauan mereka, agar anak-anak kita, saudara kita, dijauhkan dari tipu daya judi online,” sarannya.