Oleh Hendy Endarwan
Praktisi Industri Karet/Mahasiswa Doktoral Perbanas Institue
HARGA karet alam di SGX Sicom terus terkerek. Jumat, akhir pekan silam (21/2/2025), harga ditutup senilai 2,061/kg. Memasuki hari Senin, harga komoditas ini masih melenting hingga US$ 2,066/kg. Kenaikan harga ini tentu menjadi angin segar bagi para petani karet di Indonesia, yang sudah memberi kontribusi sekitar 85% dari total produksi karet alam nasional.
Para petani karet Indonesia adalah petani rakyat. Paling banter, luas kebun mereka hanya 3 hektare. Dalam 15 tahun terakhir, mereka telah menghadapi tantangan selama lebih dari satu dekade akibat harga karet yang rendah. Kondisi ini berdampak signifikan pada kesejahteraan mereka dan keberlanjutan industri karet alam nasional.
Harga getah karet pada tahun 2011 sempat menyentuh USD4,82 per kg. Pada 2020, hatrga itu anjlok menjadi sekitar USD1,20 per kg. Akibatnya, kehidupan petani karet rakyat menjadi terpuruk. Mereka kesulitan memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari, termasuk membeli beras dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Perbandingan harga 1 kg karet yang dulu setara dengan 1 kg beras, jadi tak sampai setengah kilo.