“Dalam sehari bisa sampai 13.000 jemaah yang sholat tarawih di sana. Tahun ini memang yang paling ramai dibandingkan sebelumnya,” jelas Abdi Sujatmiko, dikutip pada Jumat (7/3/2025).
Menurutnya, tak hanya warga sekitar saja yang datang, namun juga dari desa lain. Seperi Abdi yang berasal dari Desa Sumberejo, Kecamatan Gedangan aatau berjarak kurang lebih 10 kilometer dari masjid. Dia datang dengan menempuh waktu 20 menit dari rumah untuk sampai ke Masjid Jami Al-Ilyas.
“Saya tidak tahu pasti yang terjatuh dari mana, tapi saya sempat ngobrol sama orang dari Kepanjen dan Turen. Entah saya yang paling jauh mungkin,” jelasnya.
Abdi mengakui, karena banyaknya jemaah yang datang sampai harus sholat di luar bangunan masjid. Mereka rela sholat di area luar kompleks sekitar makam orang tua pemilik Sayap Mas hingga ke tepi Jalan Raya Gondanglegi – Kepanjen yang tak jarang membuat arus lalu lintas macet.
“Lokasi sholat pertama di Masjid Jami Al-Ilyas dan yang kedua di makam orang tua Haji Sulaiman, pemilik Sayap Mas. Tapi kedua lokasi ini tidak terlalu dan masih satu kompleks,” tuturnya.(Vinolla)