Kesebelas, saya kuatir media Tempo telah terjebak menjadi media rumor dan gosip yang diperalat oleh kelompok kepentingan, baik kepentingan bisnis maupun kepentingan geopolitik, sebagai alat untuk melancarkan intrik politik.
Keduabelas, menurut saya pers yang dalam pemberitaanya melakukan “penghakiman sepihak” sangat berperan dalam merusak kredibilitasnya yang diklaim sebagai salah satu pilar demokrasi.
Ketigabelas, saya berharap pers tidak bertindak menjadi bagian dari operasi pembusukan terhadap kebenaran (truth decay), ketika opini, rumor dan desas-desus diolah dan direkayasa sebagai fakta dan informasi.
Demikian pandangan ini saya sampaikan, selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin. (* Penulis adalah Aktivis Gerakan Mahasiswa 1998, Yogyakarta).