Intan katakan bahwa dalam Pesta Rakyat Nusantara, TMII ingin menjadi destinasi utama, melestarikan budaya Indonesia menjadikan TMII yang relevan.
“Semua untuk kita dan anak-anak, generasi. Kami menyediakan budaya inklusif untuk siapa saja. Tujuannya melestarikan budaya, inovatif, berkembang dan selalu baru,” ujarnya.
Setengah abad usia TMII, lanjut Intan, ingin berbagi bersama para orangtua, anak-anak, hingga keluarga. Nanti, pada Pesta Rakyat Nusantara juga melibatkan mereka disabilitas.
Edukasi diberikan pada 34 anjungan provinsi, Dunia Air Tawar, museum, Kereta Gantung hingga Taman Burung.
Pun nantinya, saat Pesta Budaya Nusantara akan menyajikan gelaran 50 atraksi budaya, kirab budaya nusantara, wayang orang Barata, wayang kulit dan pertunjukan budaya seluruh Indonesia, seperti lompat batu hingga Reog Ponorogo. Lokakarya Kreasi Nusantara, membatik, juga melukis topeng kayu.
Kemudian ada 5 Kirab Gunungan Keberkahan, ada Kirab Prajurit mengenakan busana yang berbeda-beda. Pentas budaya kolosal (Kecak), Wastra Berlari di 19 April menggandeng komunitas, Pesta Seni Nusantara, Pekan Komunitas, dan lomba foto.