Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemdiktisaintek, Togar M. Simatupang di Jakarta, Rabu (9/4/25), menyebutkan kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan oleh Pemerintah AS juga berpotensi untuk berdampak di bidang diktisaintek. “Tentu terkait dengan hibah penelitian atau beasiswa kepada warga RI dan sebagian dosen, namun sudah dilakukan mitigasi agar yang sedang berlangsung bisa diselesaikan,” katanya.
Togar juga menyebutkan sejumlah program beasiswa yang baru juga ada yang determinasi. Hal serupa, lanjut dia, juga memiliki potensi untuk berdampak kepada berbagai upaya kerja sama yang akan dan sedang berjalan antaruniversitas di Indonesia dan AS.
Meskipun demikian, ia menekankan berbagai langkah mitigasi risiko telah diterapkan demi mengurangi dampak kebijakan tarif resiprokal AS. “Ada juga kerja sama antaruniversitas, (penyelesaiannya) sama juga dengan melakukan mitigasi risiko yang akan terjadi,” ucap Togar.
Diketahui, Presiden AS Donald Trump pada 2 April 2025 mengumumkan kebijakan tarif resiprokal kepada sejumlah negara, termasuk Indonesia, yang efektif berlaku tiga hari setelah diumumkan.