IPOL.ID – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa tidak akan ada gencatan senjata sebagai imbalan atas pembebasan Edan Alexander, seorang sandera berkewarganegaraan ganda Israel-Amerika Serikat, yang menurut Hamas akan dibebaskan pada Senin (12/5).
Pemerintah Amerika Serikat sebelumnya telah memberitahu Israel bahwa Hamas berencana membebaskan Alexander, seorang tentara kelahiran AS yang bertugas di militer Israel.
Alexander diculik pada 7 Oktober 2023 saat serangan besar-besaran yang dilakukan Hamas ke wilayah selatan Israel—serangan yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik sedikitnya 251 lainnya.
“Israel tidak berkomitmen pada bentuk gencatan senjata apa pun ataupun pembebasan teroris. Satu-satunya komitmen kami adalah membuka koridor aman untuk memungkinkan pembebasan Edan,” tegas Netanyahu dalam pernyataan resmi, dilansir Xinhua, Senin (12/5).
“Kami berada dalam hari-hari yang krusial. Hamas telah menerima tawaran yang memungkinkan pembebasan para sandera kami. Negosiasi akan terus berjalan di tengah pertempuran, saat kami bersiap untuk meningkatkan intensitas serangan,” katanya.