Yayak mengungkapkan, dengan adanya Partner JKN yang kegiatan sehari-harinya bertemu dan sangat dekat dengan masyarakat, akan lebih mudah informasi JKN di akses. Tak hanya mudah, bahkan akurat karena Partner JKN sudah mendapatkan pembekalan langsung dari BPJS Kesehatan. Yayak juga menyampaikan ia optimis bahwa program ini akan sukses dan dapat membantu BPJS Kesehatan menyebarluaskan informasi.
“Pembekalan materi ini, harus dipelajari apabila ada yang belum dipahami mohon ditanyakan hingga mendapatkan jawaban agar nantinya tidak salah menyampaikan. Ibu-ibu disini adalah orang terpilih yang dapat memberikan pengaruh ke masyarakat sekitar agar memahami dan memperluas jangkauan edukasi Program JKN. Nantinya peserta yang diberikan edukasi ada kriterianya, yaitu peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan Pekerja Penerima Upah (PPU) baik yang membayar sendiri atau yang dibayarkan Pemerintah Daerah (Pemda), Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) Daerah,” ujar Yayak.
Yayak berharap dengan disampaikan informasi tentang JKN oleh Partner JKN kepada peserta langsung, dapat lebih masuk penyampaiannya dan dimengerti. Dengan kedekatan yang dimiliki ataupun bahasa yang digunakan akan lebih mudah diserap oleh masyarakat. Dan apabila saat pelaksanaan sosialisasi tersebut ada pertanyaan yang tidak paham dan ragu untuk dijawab, Partner JKN dapat sharing, koordinasi dan berkomunikasi kepada BPJS Kesehatan untuk memudahkan pelaksanaan dan tidak salah menyampaikan informasi.