IPOL.ID – Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Agus Fatoni menyatakan, pertumbuhan perekonomian domestik di Indonesia tahun 2022 terus meningkat pada kisaran 4,5 hingga 5,3 persen dan tetap kuat pada tahun 2023.
Menurutnya, kabar baik ini perlu disikapi secara optimistis untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam pembangunan di Indonesia. Fatoni menilai, BUMD sebagai salah satu pelaku usaha yang dimiliki pemerintah daerah (Pemda) harus mampu menjawab tantangan tersebut.
“BUMD menjalankan fungsi pemerintah daerah dalam melakukan pelayanan publik. Pada sisi lain, sangat bisa dimengerti keberadaan BUMD sebagai entitas bisnis, sehingga pelayanan publik yang dilakukan BUMD sebagai korporasi juga diperlukan kemandirian dalam pengelolaannya dan mampu menghasilkan keuntungan serta hasil yang optimal dengan dukungan dari pemegang saham,” kata Fatoni melalui keterangannya, Jumat (10/3) malam.
Fatoni menggambarkan, jumlah BUMD saat ini sebanyak 1.056 unit. Jumlah tersebut terdiri dari 205 BUMD milik pemerintah provinsi dan 851 BUMD milik pemerintah kabupaten/kota. Adapun jenis BUMD terdiri dari 26 Bank Pembangunan Daerah, 212 Bank Perkreditan rakyat milik Pemda, 360 BUMD air minum, 17 BUMD penjaminan kredit daerah (Jamkrida), dan 441 BUMD aneka usaha. Sementara, jumlah aset BUMD diketahui sebanyak Rp899,4 triliun, jumlah ekuitas Rp236,6 triliun, jumlah laba Rp29,6 triliun, laba Rp29,6 triliun, dan deviden Rp13,02 triliun.
“Dengan jumlah BUMD dan aset yang luar biasa, perlu atensi dan menjadi perhatian khusus dari pemerintah daerah. Ini potensi dan peluang yang bisa kita maksimalkan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat melalui BUMD,” ucap Fatoni.
Fatoni menyebut, sinergi merupakan salah satu kunci sukses dan berkembangnya BUMD. Menurutnya, banyak yang bisa dihasilkan BUMD. Hal itu di antaranya, dominasi kepemilikan saham Pemda, kelengkapan potensi dan sumber daya yang dimiliki, dapat memperkuat pembiayaan dan jaringan, pertukaran teknologi dan informasi, serta pemerataan pembangunan.
“Kemendagri juga sangat mendukung pengelolaan BUMD yang profesional, mandiri, inovasi, dan memiliki tata kelola yang baik,” pungkas Fatoni.(Yudha Krastawan)