IPOL.ID – Ketua Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI), Bahtiar mengapresiasi Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Daya, Muhammad Musa’ad.
Pasalnya, Musa’ad masih menyempatkan diri untuk menulis buku di tengah kesibukannya sebagai praktisi dan akademisi pemerintahan.
“Beliau menghasilkan sebuah karya yang luar biasa, patut kita baca dan dengarkan kawan-kawan semua. Mungkin juga merangsang kita semua para ilmuwan pemerintahan, pemerhati maupun praktisi bahkan peneliti pemerintahan di Indonesia,” kata Bahtiar dalam acara bedah buku via zoom meeting, Sabtu (11/3).
Buku karya Musa’ad berjudul “Dinamika Pemerintahan di Papua”. Diharapkan Bahtiar, kehadiran buku ini bisa menjadi karya yang mendukung dan membantu pengembangan ilmu pemerintahan. Terlebih, buku ini mengulas sejarah yang lebih luas tentang Papua.
“Selama ini sejarah Papua terpotong hanya pada masa kerajaan tertentu. Padahal, Papua terbentuk karena dipengaruhi oleh eksternal power yang dinamikanya bisa dilihat hari ini,” papar Bahtiar.
“Bayangkan saja kalau seluruh anggota MIPI bisa menuliskan tentang sejarah pemerintahan atau dinamika pemerintahan di daerahnya. Ada 514 kabupaten/kota di Indonesia, 38 provinsi, kalau itu dituliskan, itu luar biasa,” tambahnya.
Lebih jauh, Bahtiar pun mengulas tentang sejarah singkat kerajaan Papua. Menurutnya, sejak zaman Kerajaan Sriwijaya, di Papua sudah ada interaksi, bukan hanya pada masa Kerajaan Tidore atau Ternate.
“Di Papua juga terjadi berbagai dinamika, termasuk pengaruh dari negara-negara lain yang mempengaruhi hubungan pemerintahan,” ulasnya singkat.
Sementara itu, Musa’ad dalam pemaparannya menceritakan, buku ini dibuat dengan latar belakang pengamatan yang dilakukannya terhadap berbagai dinamika pemerintahan di Papua termasuk penerapan otonomi khusus (Otsus).
Hal itu menyusul adanya informasi-informasi yang belum komprehensif dan ada pemotongan sejarah tentang pemerintahan di Papua.
“Saya merasa terpanggil untuk mencoba menuliskan beberapa hal, atau pun juga menginformasikan beberapa hal pada banyak pihak, sehingga semakin banyak orang yang paham dan tahu tentang pemerintahan yang ada di Papua,” ujar Musa’ad.(Yudha Krastawan)