IPOL.ID – Pemerintah mendorong seluruh pemangku kepentingan di Bali agar tegas melakukan pengawasan. Selain itu penting memberikan informasi dan sosialisasi apa yang boleh dan tidak boleh wisatawan mancanegara (wisman) lakukan (do and don’t). Hal ini untuk menjaga citra pariwisata Pulau Dewata tetap baik di dunia internasional.
“Kejadian seperti ini seharusnya dapat kita cegah dengan cara penerapan SOP kenyamanan dan keamanan tempat wisata yang baik dan ketat dalam rangka penegakan peraturan, menjaga norma, maupun menghormati adat-istiadat masyarakat setempat demi citra baik Bali dan Indonesia umumnya,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno di Jakarta awal pekan ini.
Sebelumnya diberitakan munculnya wisman asal Jerman yang mengalami depresi dan membuat ulah dengan menari tanpa busana di sebuah gelaran seni di depan umum dan viral di media sosial.
Terkait do and don’t ini sudah disosialisasikan pula kepada maskapai dan imigrasi, bahkan Kemenparekraf juga menggunakan chatboard AI TIWI sebagai layanan pengaduan bagi masyarakat jika ada wisatawan yang melanggar aturan.