IPOL.ID – Menghadapi trilemma energy, Pertamina mengambil langkah-langkah prioritas dalam pengembangan bahan bakar rendah karbon dan energi baru terbarukan sesuai dengan situasi yang dihadapi Indonesia sebagai negara berkembang.
Dalam acara Plenary Session Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 yang berlangsung di Jakarta, Kamis (7/9), Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati menegaskan bahwa faktor utama dalam pengembangan bahan bakar rendah karbon dan energi baru terbarukan adalah teknologi, ekonomi, dan regulasi.
Menurut Nicke, ada beberapa faktor yang mengakibatkan tingginya harga bahan bakar rendah karbon, pertama adalah teknologi dimana dengan pengembangan teknologi dapat menurunkan belanja modal (CAPEX) dan belanja operasional (OPEX).
“Teknologi akan lebih efisien dalam penggunaan air, energi, dan konsumsi bahan baku sangat penting. Selain itu, juga penting adalah teknologi yang dapat mengolah bahan baku menjadi generasi kedua, mengatasi limbah dari bahan baku,” ujar Nicke.