IPOL.ID – Kasus empat anak yang tewas mengenaskan hingga ditemukan warga di kontrakan di Gang Roman, RT 04 RW 03, Kelurahan/Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, mendapatkan perhatian dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA).
Sejumlah petugas Kementerian PPPA pun menyambangi Polres Metro Jakarta Selatan pada Kamis (7/12). Hal tersebut dilakukan untuk mendesak aparat kepolisian mengusut tuntas kasus meninggalnya empat anak secara tidak wajar tersebut.
Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA, Nahar menyampaikan, kasus empat anak yang meninggal dunia secara tidak wajar di Jagakarsa, kemudian ada indikasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Sehingga pihaknya meminta kepada jajaran Polres Metro Jakarta Selatan untuk mengusut tuntas kasusnya.
Selanjutnya ada beberapa hal yang tentu menjadi bahan Kementerian PPPA untuk menindaklanjuti lagi kasus keempat anak yang meninggal dunia ini.
“Jadi yang pertama tentu kami sudah minta kepada Polres Metro Jakarta Selatan untuk segera mengungkap kasus ini gitu ya, kalau memang kematian pas anak ini karena sesuatu dan pelakunya sudah ada indikasi kepada seseorang maka ini harus segera diungkap. Tentu kami menghargai proses ini sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Nahar di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kamis (7/12) siang.
Dia berharap Polres Metro Jakarta Selatan dapat segera mengungkap dua hal tadi. Akibat empat nyawa anak melayang. Merupakan satu musibah yang harus dipahami betul.
“Harus kita pahami betul, diwaspadai agar kasus-kasus serupa ini tidak terjadi lagi di kemudian hari. Oleh karena itu terkait kejadian ini maka penting juga memberikan pemahaman kepada semua orang yang ada di lingkungan sekitar,” tutur Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA.
Nahar mengatakan, guna mengidentifikasi hal-hal yang harus ditindaklanjuti sehingga laporan masyarakat tentang ada dugaan meninggalnya empat anak itu bisa langsung diproses hukum terhadap seseorang.
Jajaran Polres Metro Jakarta Selatan yang tengah melakukan penyelidikan, misalnya langsung datang ke lokasi tempat kejadian perkara (TKP). Kemudian melakukan proses olah TKP tadi malam dipimpin Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indradi.
Kedua, tentu pihak Kementerian PPPA berharap juga terhadap kasus lainnya atas dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dilakukan penyelidikan.
“Terakhir tentu kami berharap kematian (4 anak) ini menjadi pelajaran berharga bagi semua orang untuk sama-sama menjaga anak-anak kita, agar terhindar dari kejadian-kejadian yang mungkin akan mengalami hal sama”.
Oleh karena itu, Nahar menjelaskan, agar warga masyarakat dapat mengenali, lebih peduli kemudian melakukan upaya untuk menyelamatkan.
“Kita berharap semua punya tanggung jawab melindungi anak-anak kita dan kami berharap kasus kematian empat anak dan KDRT ini bisa diungkap cepat, berharap sanksi yang diberikan, ketentuan pidana yang berkaitan dengan KDRT, ada kepedulian melindungi korban penganiayaan dalam rumah tangga dan perlindungan bisa menjadi acuan dalam proses penyelidikan hingga penyidikan untuk lebih mengungkap kasusnya,” tegas Nahar.
Bagaimana dengan langkah-langkah dilakukan? Nahar menjelaskan, upaya koordinasi dilakukan adalah memastikan bahwa kasus ini bisa dipantau, dimonitor.
“Guna memastikan bahwa prosesnya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ternyata tim penyidik sudah melakukan koordinasi untuk memastikan pendampingan terhadap Ibu korban,” ujarnya.
Selanjutnya, di TKP pihak Kementerian PPPA berharap juga untuk mendorong peran serta masyarakat. Sehingga tim Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA juga melakukan koordinasi dengan lembaga-lembaga atau institusi atau pihak-pihak yang ada di sekitar.
“Hal ini untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak terjadi lagi. Pendampingan mendukung proses penegakan hukum dan nantinya jika dibutuhkan misalnya kebutuhan ahli kebutuhan pendampingan lainnya kami akan support melalui mekanisme yang kita miliki,” bebernya.
Sebelumnya, warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, digegerkan dengan ditemukannya empat anak di kontrakan di Gang Roman, RT 04 RW 03, Kelurahan/Kecamatan Jagakarsa, telah meninggal mengenaskan. Keempat korban dalam keadaan membusuk diduga dibunuh bapak kandung sendiri.
Menurut keterangan tetangga korban, Indra, 18, mengungkapkan, di lokasi kejadian di Kelurahan Jagakarsa, Rabu (6/12) sekitar pukul 16.00 WIB, warga setempat/tetangga merasa terganggu tercium aroma bau tak sedap dari dalam kontrakan ditempati keluarga Panca, 40.
“Warga mencium bau tidak enak dari kontrakan ditempati keluarga diketahui Bapak Panca. Bersama RT disaksikan warga lalu membuka paksa pintu rumah, setelah masuk ditemukan empat jenazah anak sudah membusuk sejajar di tempat tidur,” ujar Indra di lokasi kejadian, Rabu (6/12) malam.
Keempat jasad anak yang ditemukan, sambung Indra, merupakan dua anak perempuan dan dua anak laki-laki masih berusia balita.
“Anak yang satu dan kedua berjenis kelamin perempuan usia 6 dan 4 tahun, sedangkan anak ketiga dan keempat usia 2 tahun dan 1 tahun kondisinya saat ditemukan sudah membusuk dan mengeluarkan bau tak sedap,” ungkap dia.
Di kontrakan yang sama, juga ditemukan Bapak kandung korban yakni Panca dalam kondisi lemas tanpa mengenakan busana (bugil-red) di dalam kamar mandi.
“Dugaan warga sini Bapak korban adalah pelaku yang dengan tega menghabisi keempat anak kandungnya secara sadis. Terduga pelaku mencoba bunuh diri di dalam kamar mandi dengan melukai diri sendiri menggunakan senjata tajam,” jelasnya.
Sementara, dalam kesehariannya, Panca sendiri setiap hari selalu ada di rumah kontrakan menjaga empat anaknya yakni berinisial V (6 tahun), S (4 tahun), A (3 tahun), dan A (1 tahun). Sedangkan isterinya bekerja dari pagi hingga malam hari. (Joesvicar Iqbal)