IPOL.ID – Upaya perdamaian yang ditawarkan calon Presiden AS,Donald Trump mendapatkan penolakan dari Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.
Capres AS dari Partai Republik itu pun mengecam sikap Zelensky karena tidak ingin bernegosiasi dengan Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Dalam pandangannya, Trump menegaskan lebih baik Ukraina memiliki kesepakatan buruk daripada tidak damai. Karena itu hanya akan memakan korban dan membuat kehancuran lebih banyak di negara Zelensky.
Hal tersebut Trump ungkapkan saat berada di rapat umum kampanye di North Carolina pada hari Rabu (26/9).
Trump mengatakan bahwa Ukraina tidak akan pernah mampu menggantikan banyak orang yang tewas dan kota-kota hancur karena perang.
“Tidak ada kesepakatan yang bisa dibuatnya yang tidak akan lebih baik daripada situasi yang Anda alami saat ini,” kata Trump, mengutip Antara.
“Negara Anda telah hancur, tidak mungkin dibangun kembali. Butuh ratusan tahun untuk membangunnya kembali, tidak akan ada cukup uang untuk membangunnya kembali jika seluruh dunia bersatu,” imbuhnya.
Trump juga menyesalkan Zelensky telah mengomentarinya dengan hal-hal negatif. Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan di The New Yorker pada hari Minggu, pemimpin Ukraina itu menyebut Trump tidak memahami cara menghentikan perang.
Zelenskyy juga menggambarkan calon wakil presiden Trump, JD Vance sebagai sosok yang terlalu radikal karena senator Ohio itu sempat menyebut akan mempertimbangkan imbalan dari Ukraina apabila negara itu melakukan gencatan senjata.
Sebelumnya, Zelensky menyampaikan seruan solidaritas di forum PBB yang digelar di New York pada hari Rabu pekan ini. Ia berupaya menggalang dukungan untuk memberikan perdamaian kepada Ukraina dengan mengusir semua pasukan Rusia dari negara itu. (Sofian)