IPOL.ID – Keberadaan Bandar Udara (Bandara) Nusantara sebagai insentif bagi Benuo Taka –sebutan Kabupaten Penajam Paser Utara- bakal lebih berkembang dari sisi pembangunan wilayah dan ekonomi. Kementerian Perhubungan menyebut pembangunan Bandara Nusantara ditargetkan mencapai 100 persen pada Desember 2024.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, prasarana yang bakal menjadi penunjang transportasi ibu kota masa depan Indonesia di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur tersebut, saat ini kondisi pengerjaan landasan pacu sudah 2.200 meter.
“Ditargetkan pembangunan Bandara Nusantara capai 100 persen pada Desember 2024, pengerjaan landasan pacu sudah 2.200 meter dari total 3.500 meter,” jelas Budi Karya di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Senin (7/10/24)
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, meyakini keberadaan Bandar Udara (Bandara) Nusantara, prasarana penunjang transportasi Ibu Kota Nusantara (IKN) bakal berdampak pada banyak pembangunan di daerah yang dikenal sebutan Benuo Taka itu.
Menhub Budi Karya menjelaskan, kemajuan pengerjaan jalan penunjang akses Bandara Nusantara saat ini sudah di atas 50 persen, jalan akses utama sudah 98,53 persen, jalan perimeter barat terbangun 66,96 persen dan jalan perimeter timur mencapai 50,44 persen.
Pembangunan Fasilitas penunjang Bandara Nusantara seperti menara atau tower pemandu lalu lintas udara atau penebangan (air traffic controller/ATC) sudah 53,71 persen dan gedung administrasi dan operasional mencapai 61,03 persen. “Pengerjaan gedung pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK) Bandara Nusantara sudah 68,71 persen,” ujar Budi Karya
Pembangunan gedung Bandara Nusantara lainnya, yakni terminal very very important person (VVIP) mencapai 90 persen, serta terminal very important person (VIP) sudah 80 persen.
Apabila Bandara Nusantara yang dibangun di Kabupaten Penajam Paser Utara telah rampung, bakal menyusul statusnya Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Kota Balikpapan bertaraf Internasional.
Bandara Nusantara jaga sama sifatnya dengan Bandara SAMS Sepinggan bersifat komersial, kata Menhub, hanya bedanya Bandara Nusantara digunakan untuk penerbangan jarak jauh (long distance).
Jarak kedua bandara tersebut tidak sampai 60 kilometer, sesuai Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor PM 39 Tahun 2019 yang berisi kriteria cakupan pelayanan bandara di Kalimantan seharusnya radius 60 kilometer atau waktu tempuh moda transportasi lain minimal 4 jam. “Contoh di Kota London, Inggris memiliki lima bandara dengan jarak saling berdekatan, dan tidak jadi masalah,” ucapnya.
Dalam waktu dekat Kalimantan Timur memilik dua bandara dengan taraf internasional, yakni Bandara SAMS Sepinggan di Kota Balikpapan dan Bandara Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, demikian Budi Karya Sumadi.

