indoposonline.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis sore terjun bebas. Itu setelah Indeks terpangkas 129,78 poin atau 2,12 persen ke posisi 5.979. Kondisi itu, menambah daftar panjang Indeks selalu mengaspal di teritori negatif.
Tren buruk itu, tercatat sudah enam hari beruntun. Karena selalu mengorbit zona merah itu, Indeks terpaksa lengser dari level psikologis 6.000. Fakta itu, membuyarkan asa Indeks untuk mentas dari lingkaran setan tertunda. ”Koreksi Indeks masih wajar karena September 2020 naik signifikan,” tutur analis Foster Asset Management Hans Mulyadi Irawan di Jakarta, Kamis (28/1/2021).
Tidak disangkal, pemicu kejatuhan Indeks sebagai respons terhadap angka positif Covid-19 menyentuh satu juta kasus. Lalu, Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas prospek ekonomi Indonesia. Selanjutnya, bursa saham global, dan regional menukik. ”Indeks minim sentimen positif,” imbuhnya.
Secara sektoral, delapan sektor terkoreksi. Sektor infrastruktur minus 4,19 persen, sektor barang baku tekor 3,65 persen, dan sektor energi defisit 3,39 persen. Sedang sektor teknologi surplus 8,57 persen, dan sektor perindustrian naik 0,47 persen.