IPOL.ID – Para seniman, desainer dan kreator linras disiplin terkemuka dari seluruh dunia menumpahkan hasil karyanya pada gelaran Indonesian Contemporary Art & Design (ICAD) di kawasan gaya hidup Jakarta, kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (21/10).
Adapun gelaran ICAD XI kali ini menghadirkan tema ‘Publik’ yang digelar mulai tanggal 21 Oktober – 28 November 2021.
Pada kesempatan ICAD XI yang turut dihadiri Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin. Dia menyampaikan, kegiatan ICAD ke-XI kali ini sudah ada 52 partisipan. Diharapkannya, dengan adanya kegiatan ini kawasan Kemang sebagai ikon pusat bisnis di Jakarta Selatan, bisa kembali berjalan.
“Kami dari Pemda DKI menjadikan kawasan bisnis khusus ini agar enak dinikmati. Tahap pertama, pedestrian trotoar seputar Kemang telah direvitalisasi. Memang dulu, tentunya ada yang mendukung dan tidak, ada perjuangan yang alot di sini. Namun, untuk penataan wilayah diharapkan didukung oleh pelaku bisnis di wilayahnya,” kata Munjirin, Kamis (21/10).
Munjirin mengatakan, seperti halnya diadakan kegiatan ICAD ini sebuah momen, meski COVID-19 cenderung menurun. Walaupun masih ada beberapa batasan yang memang harus ditaati bersama.
“Saya pun memohon kepada pelaku usaha di Kemang ini agar dapat mentaati protokol kesehatan, sehingga sesuai harapan kita untuk melakukan aktivitas. Nantinya Kemang akan menjadi perputaran perekonomian untuk pulih kembali,” tuturnya.
Menurutnya, dua tahun lebih pandemi dirasakan warga Jakarta. Melalui forum ini juga jika pemerintah daerah meminta dukungan, sebagai tanggungjawab bersama. “Jika seluruh wilayah rampung penataan maka yang menikmati kita semua,” ujar Munjirin.
Terakhir, dia mengatakan, banyak binaan dari Sudin Parekraf, Budaya dan UMKM yang erat kaitannya dengan kegiatan ini. Semoga dapat ikut serta berkolaborasi dalam ICAD XI secara makro dengan industri kreatifnya.
Menurutnya, kegiatan yang berlangsung ini cukup besar, selama 6 minggu kegiatan ini dilakukan. Bagi masyarakat yang menyukai seni bisa kemari. Cukup banyak karya anak bangsa dan seniman, desainer dan kreator luar negeri yang tampil.
Pendiri dan Direktur ICAD, Diana Nazir menambahkan, ICAD sendiri terdiri dari beberapa arsitek dan desainer senior berkontribusi melalui keahlian mereka dengan menciptakan sebuah platform. Dimaksudkan untuk menjembatani seni, desain dengan berbagai ilmu.
“Seperti fashion, film, perhotelan, F&B, dan lainnya. Upaya bersama ICAD membangun pondasi dengan menawarkan pameran dan program yang dikurasi menyoroti berbagai kreasi dan inovasi sesuai dengan perkembangan zaman,” ujarnya.
Diana menambahkan, tahun ini pihaknya juga disuport Pemda DKI sehingga diharapkan festival ini memiliki efek banyak orang yang menyukai khususnya seni dan desain.
Namun untuk itu, bagi pengunjung yang ingin melihat hasil karya para seniman, desain dan kreator lebih dulu dapat melakukan registrasi.
“Kita tetap batasi para pengunjungnya. Yang mana untuk pembukaan hanya 200 orang, dari kapasitas 1000 orang. Per jam tidak kebih dari 100 orang. Pengunjung pun harus antigen dan memiliki aplikasi Peduli Lindungi,” ungkapnya.
Sebanyak 50 seniman ikut tergabung dalam event kali ini, diantaranya seniman dari China dan Singapura juga ikut tergabung dalam pameran seni dan desain di kawasan Kemang tersebut. (ibl)