IPOL.ID – Rangkaian festival Banyuwangi Youth Creative Network (BYCN) telah usai. Griya Alit Blambangan, Desa Gumirih, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi menjadi saksi bahwa kreativitas itu tumbuh dari bawah.
Festival BYCN berhasil menjadi wadah bagi pemuda-pemuda kreatif sehingga potensi di daerah bisa muncul. Seperti Griya Alit Blambangan yang sebelumnya adalah lahan bekas galian pasir disulap menjadi tempat yang mempunyai nilai artistik.
“Dengan sentuhan artistik lahan yang tidak produktif tersebut mampu disulap menjadi galeri barang-barang antik yang di-retouch dengan sentuhan seni budaya Banyuwangi. Bahkan dengan adanya kolam dan ampiteater pinggir sungai menambah kesan alami bagi pengunjung yang datang,” jelas pemilik lahan Ahmad Murai yang juga sebagai Kepala Desa Gumirih dalam keteranganya baru-baru ini.
Sebagaimana diketahui BYCN diikuti peserta dari kalangan pelajar dan sejumlah remaja perwakilan 14 desa se-Kecamatan Kabat. Dalam kegiatan ini juga digelar workshop pelatihan yang ditujukan untuk para pegiat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
”Melalui Festival Banyuwangi Youth Creative Network ini agar memunculkan potensi diferensiasi produk yang lebih ekonomis, khususnya di Kecamatan Kabat,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata M.Yanuar Bramuda.
Melalui Festival BYCN ini, potensi desa yang belum muncul bisa lebih dioptimalkan, misalnya batik dengan desain macanputih, kuliner, kegiatan gagasan situs macanputih, dan berbagai hal lainnya. ”UMKM juga dikembangkan, termasuk manfaat maestro mengajar di acara tersebut, pembelajaran seni, kuliner, dan UMKM yang akhirnya produk yang selama ini belum terangkat bisa muncul bisa menjadi sesuatu,” jelasnya.