IPOL.ID – Taiwan diam-diam mengamati perang antara Rusia dan Ukraina. Bahkan, Kementerian Pertahanan Taiwan telah membentuk kelompok kerja untuk mempelajari taktik perang di Ukraina.
Kelompok kerja itu akan mempelajari bagaimana caranya Ukraina mampu bertahan menghadapi serangan Rusia.
Menteri Pertahanan Taiwan, Chiu Kuo-cheng, mengatakan pihaknya sudah berbicara dengan Amerika Serikat. Taiwan juga membahas banyak hal termasuk bagaimana perang Ukraina dan Rusia bisa terjadi.
“Tidak hanya dibahas dalam pertemuan pertukaran antara Amerika Serikat dan Taiwan, tetapi juga dibahas dengan negara-negara lain yang memiliki kontak rutin dengan Taiwan,” kata Chiu dikutip dari Reuters, Jumat (1/4).
Chiu mengaku masih bingung bagaimana Ukraina mampu bertahan dari serangan Rusia. Artinya, itu menandakan militer Rusia tidak melakukan tugasnya dengan baik.
“Kami tidak akan membuat pernyataan gegabah, tetapi melalui diskusi internal yang penting untuk mendapatkan hasil yang bermanfaat untuk membangun persenjataan dan mempersiapkan perang,” ucap dia.
Chiu menambahkan, Taiwan juga memilik tim di Ukraina untuk mengamati perang dengan Rusia. Akademisi dari Universitas Pertahanan Nasional termasuk dari tim itu.
Sementara seorang pejabat Taiwan mengaku, dirinya melihat banyak kesamaan dalam perang Ukraina dan situasi mereka saat ini.
Salah satunya, kedua negara ini (Ukraina dan Rusia) memiliki tetangga raksasa yang memiliki ambisi untuk memperluas wilayah teritorial.
Tetangga yang dimaksud Taiwan merupakan China. China selama ini mengeklaim Taiwan masih merupakan bagian dari negaranya. Bahkan, China berencana ingin mencaplok Taiwan.
Namun, Taiwan menolak klaim kedaulatan China. Taiwan menegaskan, hanya penduduk mereka yang bisa memutuskan masa depan mereka.
Taiwan, yang diklaim oleh China sebagai wilayahnya sendiri, kini semakin meningkatkan tingkat kewaspadaannya sejak invasi Rusia di Ukraina. Mereka mewaspadai kemungkinan China akan melakukan langkah serupa.
Selain itu, Taiwan terus mengembangkan kemampuan militer dan serangan misilnya. Mereka memiliki angkatan udara yang besar dengan peralatan tempur lengkap.