IPOL.ID – Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jakarta memastikan perekonomian di Jakarta tetap tumbuh tinggi. Hal ini didorong oleh optimisme masyarakat yang semakin baik, penyelenggaraan berbagai event skala besar, serta akselerasi pengembangan UMKM.
“Di tengah masih berlangsungnya berbagai tantangan global dan domestik, perekonomian DKI Jakarta yang memegang peranan penting dalam perekonomian nasional masih dapat tumbuh dengan tren yang terus meningkat,” ujar Kepala BI Jakarta, Arlyana Abubakar dalam keterangan tertulis, Jumat, (2/12).
Kondisi, ungkapnya, didukung juga oleh sinergi yang kuat dan inovasi yang dilakukan oleh Bank Indonesia DKI Jakarta dengan stakeholders dalam upaya mendorong berkembangnya sektor utama dan potensial di DKI Jakarta.
Di tempat terpisah, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta, Endang Kurnia Saputra memastikan, perekonomian DKI Jakarta pada 2022 yang terus membaik juga disertai oleh laju inflasi yang relatif terkendali.
Hal tersebut, ucapnya, tidak terlepas dari berbagai upaya yang dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melalui program 4K.
“Yaitu Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif, termasuk upaya penguatan melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan mitigasi dampak lanjutan (second round effect) kenaikan harga BBM bersubsidi,”kata Endang.
Selain itu, lanjutnya, perekonomian DKI Jakarta juga turut didorong oleh akselerasi pemanfaatan digitalisasi yang dilakukan melalui sinergi Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di DKI Jakarta serta perluasan QRIS melalui program SIAP QRIS yang juga didukung oleh penguatan edukasi keamanan transaksi kepada konsumen.
“Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta memprakirakan ekonomi DKI Jakarta pada 2023 tetap kuat pada kisaran 5,0-5,8 persen (yoy), sejalan dengan arah pertumbuhan ekonomi nasional dan inflasi kembali pada rentang sasaran 3%±1 persen (yoy),” tuturnya.
Hal ini disampaikan Endang dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, kemarin. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk strategi komunikasi Bank Indonesia untuk menyampaikan asesmen singkat tentang pencapaian perekonomian Jakarta selama tahun 2022 serta arah kebijakan dan proyeksi tahun 2023.
Pandangan dan arahan tersebut menjadi informasi penting bagi para pemangku kepentingan dan akan menjadi referensi, khususnya bagi pelaku industri, investor dan kalangan dunia usaha dalam menentukan berbagai kebijakan maupun keputusan bisnis ke depan.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Bapak Marullah Matali mengatakan, meskipun pemulihan ekonomi Jakarta tetap berlanjut, namun Pemprov DKI Jakarta tidak akan lengah dan tetap berupaya untuk memperkuat, mempercepat, dan menjaga momentum pemulihan ekonomi DKI Jakarta.
Adapun upaya tersebut dicapai melalui pengembangan UMKM dan ekonomi kreatif, pengembangan ekonomi digital, implementasi ekonomi inovatif perkotaan, perbaikan iklim investasi, serta sinergi program Pemulihan Ekonomi Nasional melalui pemberian insentif fiskal dan non fiskal. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah menyusun Rencana Pembangunan Daerah 2023-2026 yang berfokus pada mendorong inklusivitas bagi seluruh warga Kota Jakarta.
Lebih lanjut, prospek perekonomian DKI Jakarta pada 2023 masih berpeluang tumbuh tinggi di tengah berlanjutnya berbagai tantangan global dan domestik. Hal ini didorong oleh optimisme masyarakat yang masih baik, semakin tingginya aktivitas pariwisata, MICE dan event seiring pelonggaran restriksi perjalanan, serta proyek infrastruktur yang masih berlanjut. (pin)