IPOL.ID – Belakangan ini bermunculan informasi adanya kasus penculikan anak di media sosial (medsos) maupun pesan WhatsApp. Bahwa di SDN 01 Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, telah terjadi dugaan penculikan terhadap anak.
Sehingga tersebarnya info tersebut membuat orang tua murid resah dan cemas. “Ya kami sebagai orang tua murid yang anaknya sekolah di wilayah Jakarta Timur jelas cemas dan resah Pak, setelah menerima beberapa info adanya kasus penculikan anak,” tutur Dina, 38, orang tua murid, Jumat (3/2).
Ketika ipol.id mengecek ke lokasi SDN 01 Cibubur dan bertemu dengan salah satu guru di SDN 01 menyebutkan bahwa info tersebut tidaklah benar. “Tidak ada kasus penculikan di SDN 01 Pak, seperti info yang tersebar di media sosial, itu tidaklah benar,” sebut guru SDN 01 pada Jumat (3/2).
Namun, kasus penculikan anak lainnya juga tersebar di media sosial. Seorang siswa kelas 3 Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Cakung, diduga menjadi korban percobaan penculikan saat hendak berangkat sekolah pada Kamis (26/1).
Dalam video yang beredar di media sosial, korban menyebutkan, awal kejadian dialami saat dia berjalan kaki berangkat menuju sekolahnya, tiba-tiba dia (korban) diajak menaiki mobil oleh orang tak dikenal.
Dalam aksinya, pelaku yang diperkirakan berjumlah lima orang tersebut menggunakan modus meminta korban masuk ke mobil dengan iming-iming dapat bermain game di handphone mereka.
“Dipanggil orang, disuruh main handphone. Eh tiba-tiba orangnya maksa disuruh masuk ke mobil. Sayanya enggak mau, orangnya masih maksa. Saya akhirnya kabur,” kata korban anak perempuan.
Kala itu korban berupaya melarikan diri ke permukiman warga, namun dua dari lima pelaku yang berperawakan besar justru turun lalu berlari mengejar korban dengan tetap memaksa korban.
Beruntung upaya korban melarikan diri berhasil karena setelah beberapa saat berlari mengejar korban, dua pelaku menghentikan pengejaran dan kembali ke mobil mereka.
“Mobilnya warna hitam,” ungkap korban.
Terpisah, Kasatlak Sudin Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur, Kecamatan Cakung, Anib mengatakan, pihaknya sudah mendengar informasi adanya dugaan percobaan penculikan dialami anak didiknya.
Meski belum dipastikan kebenaran kasusnya, namun pihak Sudin Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur mengimbau seluruh sekolah di wilayah Kecamatan Cakung untuk mencegah kasus penculikan anak.
“Saya juga tidak tahu persis informasinya, cuman saya tebak percobaan penculikan. Untuk antisipasi kita tingkatkan keamanan peserta didik kita, jaga amankan,” ujar Anib pada wartawan di Jakarta Timur, Jumat (3/2).
Kepala Sekolah tempat korban, Maryati mengatakan, kejadian dialami anak didiknya bermula ketika korban saat berjalan kaki berangkat sekolah sekira pukul 09.00 WIB.
Berdasar keterangan korban, lima pelaku merupakan pria yang secara perawakan sudah tua atau bapak-bapak bermodus menawarkan korban masuk ke mobil dengan tawaran bermain game.
Guna mencegah kasus serupa pihaknya mengimbau agar para siswa tidak mudah percaya jika diajak orang tak dikenal, dan meminta para orang tua untuk turut mengawasi anak didik.
Pihak sekolah juga meminta kepada para orang tua agar segera berkoordinasi bila terlambat menjemput anak-anak ketika jam pulang belajar, sehingga tidak terjadi hal tak diinginkan.
“Kita setiap Senin pada upacara, kemudian hari Jumat saat tadarus atau senam kita selalu sampaikan (imbauan mencegah penculikan). Pada waktu pulang pun guru selalu mengingatkan kepada anak,” kata Maryati.
Sementara itu, awak media sudah berupaya mengonfirmasi terkait kebenaran kasus dugaan penculikan kepada Kapolsek Cakung, Kompol Syarifah Chaira. Namun hingga berita ditulis Syarifah urung merespon upaya konfirmasi wartawan. (Joesvicar Iqbal)