IPOL.ID – Gempa bumi dengan magnitudo 7,8 mengguncang Turki pada Senin (6/2) sekitar pukul 04.14 waktu setempat. Pusat gempa berada di daerah Turki Selatan dengan kedalaman 11 km yang memicu tsunami kecil dengan ketinggian 30 cm di Erdemli.
Sumber gempa tersebut merupakan pembangkit tenaga (generator) gempa dahsyat di daratan Turki.
Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB Irwan Meilano mengatakan, terdapat empat alasan kenapa gempa Turki bersifat merusak.
“Pertama, gempa Turki memiliki magnitudo sebesar 7,8 yang termasuk skala gempa bumi besar. Kedua, pusat gempa Turki berada dekat dengan permukaan tanah yaitu sejauh 18 kilometer,” katanya dikutip dari laman kampus pada Jumat (10/2).
Alasan ketiga, dia menambahkan, terjadinya gempa susulan berulang setelah 11 menit dengan kekuatan 6,7 dan beberapa jam kemudian terjadi gempa susulan berkekuatan 7,5.
Keempat, gempa Turki terjadi di lingkungan yang memiliki struktur bangunan yang tidak bagus.
“Gempa Turki yang sekarang merupakan gempa terbesar di Turki setelah gempa dahsyat sebelumnya pada Desember 1939 yang berkekuatan M 7,8 di timur laut Turki, dekat jalur Sesar Anatolia Utara,” katanya.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Daryono menjelaskan bahwa gempa bersumber dari zona Sesar Anatolia Timur yang merupakan zona sesar aktif diiringi dinamika tektonik Lempeng Arab dan Anatolia.
Didukung oleh pernyataan Irwan Meilano yang menjelaskan bahwa gempa Turki merupakan gempa dengan mekanisme geser (strike-slip).
“Gempa Turki termasuk fenomena gempa yang paling ditakuti terjadi oleh para ahli gempa,” katanya. (Far)