Kerja sama itu, dapat mendukung pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jemaah haji dan umrah Indonesia. Kehadiran jemaah haji dan umrah perlu dukungan untuk memenuhi kelengkapan di tanah suci. ”Mulai kain ihram, alas salat, tasbih, tentu makanan dan minuman,” tambah Wakil Menteri Zainut.
Kerja sama itu, berpotensi menggenjot ekspor produk Indonesia ke Arab Saudi melalui pengadaan produk-produk UKM untuk kebutuhan haji dan umrah. Misalnya, kecap, saus sambal, kopi, dan teh. Sejumlah produk lain ekspor dapat digenjot toiletries seperti handuk, sabun, sampo, pasta gigi, dan kebutuhan transportasi darat. ”Sinergisitas ini untuk optimalisasi peran UKM masuk pasar ekspor, terutama kebutuhan jemaah haji dan umrah,” ucap Ketum Kadin Rosan.
Pada periode Januari–Oktober 2020, ekspor nonmigas Indonesia ke Arab Saudi tercatat USD1,08 miliar. Di sisi lain, impor nonmigas Indonesia dari Arab Saudi terakumulasi USD395 juta. Itu menjadikan neraca perdagangan nonmigas Indonesia surplus USD687 juta, atau naik 12,17 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD613 juta. Produk-produk ekspor Indonesia ke Arab Saudi dengan nilai tertinggi antara lain kendaraan, minyak sayur, ikan olahan, bumbu, dan kertas. (mgo)