Di sisi lain, Bank Mandiri tengah mengembangkan sistem inti kustodian berbasis digital dengan mekanisme STP (Straight-through processing) dan akan berfungsi penuh pada pertengahan medio tahun ini. ”Sejauh ini, inovasi kami kembangkan telah mampu mendukung Bank Mandiri menjaring nasabah baru. Buktinya, nasabah custody Bank Mandiri meningkat 60 persen pada akhir 2020 menjadi 7.850 nasabah atau tumbuh di atas pertumbuhan investor Indonesia 53 persen, berdasar data KSEI. Nah, dari jumlah itu, 87 persen di antaranya nasabah ritel,” tegasnya.
Sedang asset under custody (AUC) Kustodian Bank Mandiri per Desember 2020 tumbuh melampaui Rp600 triliun. Itu dengan portofolio SUN mencapai 20 persen dari market. Kontributor terbesar masih didominasi nasabah institusi seperti dana pensiun, asuransi, bank, yayasan, dan korporasi. Pada pengujung tahun ini, Kustodian Bank Mandiri juga berhasil menambah pengadministrasian perdana produk Efek Beragunan Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) diterbitkan PT Sarana Multigriya Finansial.