Sejatinya, tindakan Rian, menyiksa monyet ekor panjang sudah mendapat protes warga hingga luar negeri. Penyiksaan itu direkam dan diunggah Rian ke akun Youtube dengan nama akun Abang Satwa. “Macam-macam ya kekerasannya. Ada 100 konten berisi kekerasan terhadap monyet sehingga mendapat protes keras dari dalam dan luar negeri,” ujar Hasudungan.
Rian sudah lama membuat video berisi penyiksaan terhadap monyet. Setidaknya, pelaku sudah memproduksi 100 konten. Penyiksaan itu, dilakukan Rian seperti menyalakan petasan di dekat kuping monyet, memberi makanan cabai, dan menyuruh anak kecil memukul monyet. Tindakan biadab itu, mendapat protes dari warga negara Amerika Serikat Nediem V Buyukmihei V.M.D dari University California-Davis.
Nediem melaporkan kekerasan itu kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Motif Rian membuat video penyiksaan itu, untuk mendapat limpahan subscriber di kanal Youtube. “Dia buat konten penyiksaan supaya popularitas dan subscriber Youtube-nya meningkat,” ujar dia.
Motif ekonomi dibalik pembuatan video penyiksaan itu belum ditemukan. Dugaan itu masih didalami pihaknya. Saat ini, Rian sudah menghapus 100 konten berisi kekerasan itu. Selain itu, juga sudah meminta maaf. ”Kami masih dalami motif ekonominya,” kata dia. (car)