Adapun lanjut Bambang, untuk ukuran jarum suntik 0,5 sampai 1,2 mili bisa dimusnahkan, jika ukuran jarum lebih besar maka power tinggal dibesarkan. “Alat ini efektif menghancurkan jarum,” tambah dia.
Semisal untuk vaksin di Indonesia ada 180 juta dosis vaksin, jika dikalikan 2 jadi 180 juta x 2 = 360 juta jarum suntik yang harus dimusnahkan.
Harapannya agar bisa mengurangi limbah medis jarum suntik karena teeniest dari metal dan plastik. “Jadi jalan terbaiknya metalnya dihancurkan. Paling tidak penularan tertusuk jarum berkurang,” tandasnya.
Pria yang sudah di LIPI sejak 1987 itu menambahkan, paling tidak di RS dan Puskesmas harus memiliki alat penghancur jarum suntik ini. Selain itu, pernah juga menciptakan alat sensor timbang kendaraan tanpa berhenti. Dan alat deteksi longsor bencana, serta bermacam – macam laser.
Pada kesempatan yang sama, Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi prioritas kelima vaksinasi Covid-19 setelah lansia dan tenaga kesehatan, pedagang pasar, guru, dan tokoh agama.
Sebanyak 1941 civitas LIPI telah terdaftar mendapatkan vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan pada Kamis (18/3) dan Jumat (19/3). Pelaksanaan vaksinasi bagi sivitas LIPI akan terbagi dalam dua gelombang. Gelombang pertama terdapat 1000 orang ASN yang akan divaksinasi, termasuk Kepala LIPI dan jajaran pimpinan LIPI lainnya.