Ryantori tidak menyebut satu nama pun di naskahnya itu. Ia mengganti nama orang yang membuatnya kesal itu dengan kata ”Dia” –dengan D besar. Di bawah ini naskah curhat Ryantori itu.
—
Opo Tumon?
Dia menyebut sepasang mantan bossnya….guru–guru saya.
Dia mengaku dibimbing dan dibesarkan oleh guru–gurunya
diangkat dari drafter sampai jadi marketer andal
bahkan setelah 25 tahun dijadikan mitra usaha
Kedua gurunya orang-orang yang positif dan kreatif
Punya banyak karya cipta atau penemuan
Beberapa di antaranya didaftarkan ke kantor paten
dan memperoleh hak paten
Dia dipercaya untuk mengawal proses paten
dari salah satu karya cipta sepasang gurunya, di bidang fondasi bangunan
Diam-diam tanpa memberi tahu, entah dengan cara apa
nama perusahaannya tercantum pada sertifikat paten sebagai pemegang hak paten
Ketika salah satu gurunya melihat nama perusahaannya
tercantum pada lembar sertifikat paten,
beliau menegur dan mempertanyakan
Dia menjawab dengan enteng: ya Pak biar mantap memasarkannya
Kedua gurunya tidak mempermasalahkannya dengan dua pertimbangan