indoposonline.id – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berharap para penerima Kartu Prakerja dapat menjadi motivator bagi rekan-rekannya. Yakni untuk bersama bangkit dalam pemulihan ekonomi. Melalui penguasaan skill dan etos kerja. Maupun semangat wirausaha yang didapat selama mengikuti pelatihan dalam program ini.
“Kita harus yakin, jika kita berusaha meningkatkan keterampilan dan pengetahuan, maka peluang dan ruang-ruang yang terbuka akan lebih banyak lagi. Jangan berhenti belajar. Jangan berhenti meningkatkan skill,” ujarnya saat menerima alumni Program Kartu Prakerja dari berbagai daerah di Indonesia di Istana Negara, Rabu (17/3/2021).
Hingga saat ini Program Kartu Prakerja telah memasuki 14 gelombang. Dan diberikan kepada 5,5 juta orang penerima dari 55,6 juta pendaftar di 514 kabupaten/kota seluruh Indonesia.
Ekosistem yang kolaboratif juga telah dibangun oleh Program Kartu Prakerja. Saat ini terdapat 7 Platform Digital. 5 Mitra Pembayaran. 165 Lembaga Pelatihan, dan lebih dari 1.700 jenis pelatihan. Yang telah diasesmen dan terus dievaluasi dengan melibatkan tim ahli independen.
“Lima jenis pelatihan yang paling banyak diminati antara lain pemasaran online. Food and beverage, IT, perkantoran, dan kewirausahaan. Kesemuanya memang banyak dibutuhkan pasar dan industri,” jelas Presiden Jokowi.
Sementara itu, selain bertemu 20 orang perwakilan alumni di Istana Negara, Presiden Jokowi juga berkesempatan terhubung secara virtual dengan 514 penerima Kartu Prakerja mewakili masing-masing kabupaten/kota di Indonesia.
Presiden mengaku senang dan bangga mendengar cerita sukses para penerima Kartu Prakerja dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas hingga Rote. Kisah-kisah mereka menjadi bukti keberhasilan tujuan program Kartu Prakerja dalam hal skilling, upskilling, dan reskilling.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku ketua Komite Cipta Kerja menambahkan, Program Kartu Prakerja ikut mengakselerasi inklusi keuangan. Dengan membuka akses kepada 25% Penerima Kartu Prakerja yang sebelumnya tidak memiliki rekening bank maupun e-wallet.
“Program ini juga memicu kebiasaan belajar baru yang sangat dibutuhkan pada era 4.0, yaitu secara daring dan mandiri. Dengan kata lain, Program Kartu Prakerja mendorong perluasan literasi digital masyarakat,” tutur Airlangga yang turut mendampingi Presiden Jokowi di Istana Negara.
Lebih lanjut Menko Airlangga mengatakan para wirausaha alumni program Kartu Prakerja juga akan difasilitasi untuk mendapatkan modal usaha. Dengan skema pembiayaan yang mudah dan murah.
“Yakni melalui sinergi antara program Kartu Prakerja dengan program KUR Super Mikro,” jelasnya.
Sementara itu, salah seorang penerima Kartu Prakerja, Stevenly Rio Loginsi awalnya berprofesi sebagai petugas keamanan di sebuah perusahaan swasta di Manado, Sulawesi Utara. Setelah kehilangan pekerjaan akibat pandemi, Rio diterima di Gelombang 3 Kartu Prakerja. Dan mengikuti pelatihan desain serta bagaimana memasarkan produk melalui media sosial.
Dengan keterampilan barunya, Rio kembali bekerja dan kini menjadi supervisor di sebuah perusahaan operator telepon seluler.
“Dengan berbagai pelatihan di Program Kartu Prakerja, saya terus mengasah keterampilan diri dengan memanfaatkan dana yang tersedia. Insentif bulanan juga sangat berarti bagi kehidupan keluarga saya,” ujarnya. (dri)