indoposonline.id – Jakarta. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Fadil Imran mengklaim penyekatan yang digelar di sejumlah titik mampu mengurangi arus pemudik keluar Jakarta hingga 50 persen dan masih ada ratusan orang nekat keluar Jakarta di tengah larangan mudik pada satu pekan terakhir. “Sebenarnya efektivitas penyekatan ini juga baik karena mampu mengurangi 50 persen dari arus yang keluar dari provinsi DKI Jakarta,” jelasnya di Balai Kota, Jakarta, Jumat (14/5/21).
Irjen Pol M Fadil Imran mengungkap, sebelum dilakukan pemberlakuan larangan mudik, kendaraan keluar di gerbang Tol Cikupa dan Cikarang Barat mencapai 700 ribu kendaraan. Sementara, pemudik melalui kereta api dan pesawat mencapai 300 ribu.
“Berdasarkan data yang saya terima dari Dirlantas, sebelum dilakukan pemberlakuan larangan mudik, jumlah kendaraan keluar masuk di gerbang tol baik Cikupa maupun Cikarang Barat sekitar 700 ribu kendaraan. Kemudian data penumpang melalui kereta api dan udara itu sekitar 300 ribu dan juga ada sekitar satu juta orang berdasarkan perlintasan melalui gerbang tol maupun bandara dan stasiun kereta yang keluar,” jelas Kapolda.
Jenderal Bintang Dua tersebut juga mengatakan dalam satu pekan terakhir saat diberlakukan larangan mudik, ada 100-200 ribu orang yang nekat keluar Jakarta. “Itu puncaknya terjadi satu Minggu terakhir, rekan-rekan media juga bisa melihat di mana sekitar 100 sampai 200 ribu masyarakat yang tetap nekat untuk pulang,” jelas Kapolda dikutip tribratanews.
Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta bersama Polda Metro, dan Pangdam Jaya telah rapat antisipasi arus balik. Langkah yang diambil adalah melakukan tes Covid-19 secara acak di pintu masuk Jakarta. Hingga memantau pemudik yang kembali di tingkat RT dan RW. “Ini barangkali rekan-rekan , mengapa kita mengambil langkah-langkah pencegahan berbasis komunitas untuk mengefektifkan 3T, testing dan tracing. Mudah-mudahan kondisi Covid-19 terkendali di Jakarta dengan antisipasi dini, bisa kita terus jaga bersama,” jelas Kapolda. (tim)